komponen biotik dan abiotik.



Kata Pengantar

            Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, karena berkat rahmatnya kami dapat menyelesaikan Tugas Laporan Hasil Observasi di Pulau Pombo. Laporan ini di ajukan guna melengkapi dan memenuhi tugas mulok.
            Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan masukan-masukan sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
Laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laopran ini.
            Semoga laporan ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan kita semua.

Ambon 06 juni 2012  


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
            Kita manusia tidak hidup sendiri, di sekitar kita juga terdapat berbagai makhluk hidup. Kita hidup dalam suatu kelompok manusia. Masing-masing melakukan aktifitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
            Cahaya, air dan udara merupakan kebutuhan pokok bagi tumbuhan untuk fotosintesis. Berbagai makhluk hidup dan benda tak hidup yang ada di sekitar kita yang saling mempengaruhi sehingga terbentuklah suatu hubungan timbale balik.
            Ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ekologi. Berdasarkan definisi tersebut, lingkungan kajian ekologi adalah makhluk hidup, lingkungan, dan hubungan timbal balik atau interaksi antar keduanya. Hal ini menunjukan bahwa ekologi berkaitan denga ilmu-ilmu lainnya seperti morfologi, fisiologi, genetika, evolusi, biologi molekuler dan biologi perkembangan.
b.      Rumusan masalah
-       Ekosistem apa sajakah yang terdapat di pulau Pombo

c.       Tujuan

-Untuk mengetahui komponen biotik dan abiotik.





BAB II
METODE PENELITIAN

A.    ALAT-ALAT PENELITAN
1.      ALAT TULIS
2.    KANTONG PLASTIK
3.    TOPLES
4.    TALI
5.    JEPIT-JEPIT
6.    PLASTIK GULA

B.     CARA KERJA
1.      Mencari dan mengumpulkan komponen biotik dan abiotik yang ada di pulau Pombo
2.      Mengklasifikasikan protista mirip tumbuhan
3.      Mengklasifikasikan mollusca
4.      Mempresentasikan hasil observasi
BAB III
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN
       Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut ekologi. Makhluk hidup dan lingkungan hidupnya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain, keduanya saling mempengaruhi. Setiap kelompok makhluk hidup menetap di tempat tertentu. Tempat hidup suatu makhluk hidup disebut habitat.
       Biotik adalah makhluk hidup. Suatu makhluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun spesies berbeda yang hidup di tempat yang sama. Dengan demikian, dalam suatu tempat setiap makhluk hidup merupakan lingkungan hidup bagi makhluk hidup lain.
       Abiotik adalah bukan makhluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen abiotik merupakan komponen fisikdan kimia yang membentuk lingkungan abiotik. Lingkungan abiotik membentuk cirri fisik dan kimia tempat hidup makhluk hidup.
B.     HASIL PENGAMATAN OBSERVASI
Berdasarkan penjelasan pengertian atau definisi ekosistem, lingkungan biotik dam abiotik maka hasil pengamatan observasi yang dilakukan di pulau Pombo adalah :
Ø  ALGA
Ganggang merupakan protista yang menyerupai tumbuhan. Ganggang disebut juga Alga (Algae). Ganggang adalah istilah yang pernah digunakan untuk menyebutkan segala tumbuhan air sederhana.
Alga yang kita temukan di lokasi observasi yaitu :
a.       Alga merah (Rhodophyta)
b.      Alga coklat (Pheophyta)
c.       Alga hijau (Chlorophyta)



a.       Alga Merah (Rhodophyta)
Ganggang merah atau rhodophyta (yunani, rhodos = merah) mengandung pigmen dominan fikobilin jenis fikoeritrin (pigmen merah) ganggang merah juga memiliki klorofil a, klorofil d, karoten, dan fikosianin (pigmen biru)sehingga ganggang merah ada yang berwarna ungu merah kehitaman. Sebagian besar ganggang merah multiseluler, berbentuk benang atau lembaran. Ganggang jenis ini berukuran kurang dari 1 m dengan struktur lebih halus dari pada ganggang coklat.
Ganggang merah hidup laut dalam. Pada laut tropis ada yang hidup pada kedalaman 200 m. ganggang merah berkembangbiak secara aseksual dengan spora sedangkan secara seksual dengan oogami.

b.      Alga coklat (Pheophyta)
Ganggang coklat atau pheophyta (yunani, phaios = coklat) merupakan ganggang laut yang memiliki jenis pigmen dominan karoten yaitu fukosantin. Sebagian ganggang coklat adalah multiseluler dengan bentuk berupa benang atau talus.
Ganggang coklat hamper semua hidup di laut, daerah disekitar pantai, atau daerah pasang surut. Ganggang coklat ada yang mengapung dan ada yang melekat pada karang atau batuan.

c.       Alga hijau (Chlorophyta)
Ganggang hijau atau chlorophyta (yunani, chloros = hijau) memiliki pigmen dominan berupa klorofil a dan klorofil b. sebagian besar ganggang hijau hidup di air tawar, misalnya kolam dan genangan air serta di tempat-tempat lembab. Jenis ganggang lainnya hidup di laut dangkal, contonya : ulva.
Ganggang hijau berkembangbiak secara aseksual dengan membelah diri, pembentukan spora dan fragmentasi.
Ganggang hijau berkembangbiak secara seksual dengan isogami, anisogami, oogami.

Dari ketiga penjelasan alga (ganggang), dapat dilihat gambar hasil obeservasi di lokasi sbb :

Gambar 1.1
Alga merah, hijau dan coklat
Ø  MOLLUSCA
Mollusca adalah salah satu phylum dari invertebrate. Phylum mollusca (latin, molluscus = lunak) merupakan kelompok hewan bertubuh lunak. Tubuh lunaknya dilindungi cangkang meskipun ada juga tidak bercangkang. Hewan ini memiliki tubuh simetri bilateral dan tergolong triploblastik selomata.
 Mollusca yang kita temukan di lokasi bservasi sbb :
a.       Gastropoda
Gastropoda ( latin, gaster = perut, podos = kaki ) adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak (kaki). Misalnya siput air (lymnaeasp), remis (corbicula javanica), dan bekicot (achatina fulica).

Gastropoda bergerak dengan lambat menggunakan kakinya.

b.      Pelecypoda
Pelecypoda memiliki cirri  khas yaitu kaki bebentuk pipih seperti kapak. Kaki pelecypoda dapat dijulurkan dan digunakan untuk melekat atu menggali pasir dan lumpur. Pelecypoda ada yang hidup menetap dengan membenamkan diri dari dasar perairan. Pelecypoda juga mampu melekat pada permukaan batu, cangkang hewan lain atau perahu karena mensekresikan zat perekat.

Dari kedua penjelasan di atas, dapat dilihat gambar hasil observasi di lokasi sbb :

Foto-0020.jpg
Gambar 2.1
Mollusca ( gastropoda dan pelecypoda)

Ø  TERUMBU KARANG
Terumbu karang hanya dapat tumbuh di dasar perairan yang jernih. Terumbu karang terbentuk dari rangka hewan kelompok coelnterata. Terumbu karang yang kita temukan terdapat spongia yang hidup di atas tubuhnya.

Foto-0018.jpg
Gambar 3.1
Terumbu karang (spongia)









BAB IV
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Hasil pengamatan observasi yang di lakukan lokasi pulau Pombo, diantara lain yaitu :
1.      Alga (Ganggang)
Alga yang kita temukan di lokasi observasi yaitu :
·         Alga merah (Rhodophyta)
·         Alga coklat (Pheophyta)
·         Alga hijau (Chlorophyta)
2.      Mollusca
Mollusca yang kita temukan di lokasi bservasi sbb :
·         Gastropoda
Gastropoda ( latin, gaster = perut, podos = kaki ) adalah kelompok hewan yang menggunakan perut sebagai alat gerak (kaki). Gastropoda bergerak dengan lambat menggunakan kakinya.
·         Pelecypoda
Pelecypoda memiliki cirri  khas yaitu kaki bebentuk pipih seperti kapak. Kaki pelecypoda dapat dijulurkan dan digunakan untuk melekat atu menggali pasir dan lumpur
3.      Terumbu Karang
Terumbu karang hanya dapat tumbuh di dasar perairan yang jernih. Terumbu karang terbentuk dari rangka hewan kelompok coelnterata. Terumbu karang yang kita temukan terdapat spongia yang hidup di atas tubuhnya.

B.     SARAN
Kekayaan alam yang di miliki di kota ambon, khususnya pada kegiatan pengamatan observasi ini menjadi pelajaran dan membuat para generasi muda memelihara serta melestarikan alam, yang tepatnya kekayaan laut. 

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
B.     Rumusan masalah
C.     Tujuan

BAB II METODE PENELITIAN
A.    Alat-alat
B.     Cara kerja

BAB III PEMBAHASAN
A.    Pengertian ekosistem
B.     Hasil pengamatan observasi

BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran


Komentar

Postingan populer dari blog ini